UI Dorong Optimalisasi Aset Kampus demi Kemandirian Finansial dan Peningkatan Kualitas Pendidikan

Depok, 28 Juli 2025 — Universitas Indonesia (UI) terus mendorong langkah strategis untuk mengoptimalkan aset-aset kampus demi menopang pendapatan institusi. Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, menyampaikan bahwa pengelolaan aset yang tepat bukan hanya berdampak pada kemandirian finansial kampus, tetapi juga dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan, riset, dan pemberian beasiswa bagi mahasiswa.
“Kami ingin mengembangkan potensi bisnis dari aset yang dimiliki UI, agar dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pendapatan universitas,” ujar Prof. Heri dalam pernyataan resminya, Senin (28/7/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan usai kegiatan Jalan Sehat UI yang digelar di Kampus Depok pada Minggu (27/7). Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat negara, termasuk Menko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Fauzan, serta Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal A. Riza Patria.
Selain para pejabat pemerintah, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh publik seperti mantan Menko Polhukam Mahfud MD, mantan Ketua MK Hamdan Zoelva, mantan Wamendiknas Fasli Jalal, serta Ketua Bawaslu Rahmat Bagja.
Potensi Aset Besar, Target Pendapatan Hingga Ratusan Miliar
Dalam penjelasannya, Prof. Heri menuturkan bahwa UI memiliki potensi aset yang sangat besar, baik dari sisi sumber daya manusia maupun aset fisik. Saat ini UI memiliki sekitar 700 profesor dan ribuan doktor, serta aset properti yang dinilai mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp700 miliar apabila dikelola secara produktif.
“Kalau dikelola dengan baik, potensi pendapatan ini dapat digunakan untuk mendukung subsidi UKT mahasiswa, sehingga akses pendidikan semakin inklusif,” ungkapnya.
Salah satu strategi yang sedang dikembangkan adalah pembukaan akses jalan tol yang terhubung langsung ke kawasan kampus. Prof. Heri menyebut bahwa jika akses sepanjang 2 kilometer tersebut berhasil direalisasikan, kawasan itu berpeluang menjadi pusat bisnis baru di wilayah selatan Jakarta, setara dengan kawasan SCBD.
Kolaborasi dengan Pemerintah, Pengusaha, dan Alumni
Prof. Heri menegaskan pentingnya membangun jaringan dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, kalangan usaha, dan alumni UI. Ia percaya bahwa dari sinergi inilah lahir kolaborasi yang dapat mendorong percepatan pengembangan kampus.
“Silaturahmi ini menjadi fondasi lahirnya jaringan-jaringan baru. Jika UI berkembang, maka alumni ikut maju, dan kemajuan bangsa pun akan ikut terdorong,” tutupnya.
